Sunday, March 29, 2009

WANITA SEBAGAI KONSUMEN


Wanita di zaman modern hari ini sudah tidak bergantung lagi pada orang lain seperti ayah atau suami untuk mendapatkan keperluan mereka. Mereka boleh pergi membeli ke mana saja yang mereka suka untuk membuat pilihan sendiri. Lebih-lebih lagi bagi wanita yang bekerja dan punya pendapatan sendiri. Gaji yang diperoleh atau uang yang suami bagi untuk perbelanjaan sudah tentu menjadi haknya mengatur uang itu sebijak-bijaknya.
Tetapi apa yang kita lihat, kaum wanitalah yang paling mudah ditipu oleh penjual dan sebagai konsumen mereka sering kerugian tanpa disadari. Oleh karena tidak ada pengetahuan, tidak mengambil perhatian tentang kualitas barang atau tertarik dengan tawaran murah, mereka mudah ditipu dan tertipu.Lebih-lebih lagi pengaruh iklan di media massa akan mendorong para konsumen untuk memiliki barang yang dipamerkan. Sebahagian iklan menghebahkan kehebatan sesuatu produk dengan menampilkan artis-artis sebagai konsumen berjaya. Ada pula tawaran-tawaran hadiah sampingan tapi dalam masa yang sama dibuat pula peraduan-peraduan yang bersyarat. Sebenarnya ia bertujuan untuk 'cover' harga pengiklanan. Mereka tidak akan sanggup membuat pelayanan cuma-cuma kepada pelanggan tetapi sebaliknya berusaha untuk mendapatkan kembalian tanpa disedari oleh konsumen.
Apa pun konsumen wanita hari ini semakin terpedaya dan terpikat dengan pelbagai tawaran hadiah, door price dan seribu satu macam lagi kaedah penipuan tanpa disadari. Mengapa ini terjadi?!Marilah kita mengambil jalan yang paling selamat yang dianjurkan oleh Rasulullah kepada kita. Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya membazir itu adalah kawan syaitan".
Mari kita jadikan apa yang dianjurkan oleh Nabi kita ini sebagai realiti dalam hidup. Yaitu kita hanya membeli pada benda-benda baik itu makanan, pakaian atau barangan rumah biarlah mengikut keperluan.Mengapa menjadi begitu sukar bagi konsumen wanita untuk tidak membeli barang-barang yang tidak diperlukan? Kenapa mereka sukar buat pertimbangan yang tepat ketika membeli belah?Rupanya dalam hal berbelanja ini juga kita dapat mengenali nafsu dalam diri kita sendiri. Betapa nafsu kita kelihatan sangat tamak dan rakus. Nafsu yang rakus ini meruntun iman wanita hingga fikirannya juga telah dikuasai nafsu, dan jadilah wanita itu 'pendek akal'. Lalu mereka tidak boleh berfikir panjang lagi untuk mendapatkan barang murah dan tiada kualitas. Jika tidak dibendung oleh iman dan taqwa, nanti akan lahirlah golongan konsumen yang cinta dunia.Oleh itu wanita, konsumen yang dididik dengan iman saja yang boleh bersabar dan dapat menahan nafsunya dari berbelanja pada perkara-perkara yang tidak perlu dan membazir

No comments:

Post a Comment

Comment here...

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails